Halo Komunitas WordPress Indonesia!

It’s really our collective responsibility to make sure that wherever someone ends up in the WordPress community that they do get a good experience. Because every single actor in the WordPress community, whether that’s a web host, whether it’s a theme seller, whether it’s a plugin seller, whether it’s an agency, you know, you know of think of all component parts, that reflects on WordPress as a whole.

Adalah tanggung jawab kita bersama untuk memastikan bahwa siapa pun yang bergabung di komunitas WordPress akan mendapatkan pengalaman yang terbaik. Apakah itu penyedia hosting, penjual tema dan plugin, atau pun perusahaan lain yang berfokus di WordPress. Semuanya adalah bagian penting yang mencerminkan dan membentuk WordPress secara keseluruhan.

~ Interview dengan Matt Mullenweg oleh Brian Krogsgard https://poststatus.com/interview-matt-mullenweg-wordpress-ecosystem-draft-podcast/

Saya mencoba mencari informasi tentang awal mula komunitas WordPress di Indonesia berkembang. Akan tetapi, saya belum menemukan referensi yang lengkap. Informasi yang saya dapatkan hanya tentang WordCamp yang diadakan di Indonesia sebelumnya disebut WordCamp Indonesia. Selain itu, Matt Mullenweg, salah satu pendiri WordPress, juga pernah beberapa kali datang ke Indonesia.

Pengguna WordPress di Indonesia semakin banyak dan berpotensi untuk bertambah besar. Sayangnya, jumlah pengguna WordPress di Indonesia tidak berbanding lurus dengan pemahaman yang dimiliki tentang WordPress.

Pada umumnya pengguna WordPress hanya mengetahui WordPress sebagai platform untuk blogging atau Content Management System (CMS). Akan tetapi tidak tahu bagaimana, oleh siapa dan di mana WordPress dibangun. Jumlah kontributor dari Indonesia juga relatif sedikit. Padahal pengalaman dan kemampuan pengguna WordPress di Indonesia tidak kalah hebat dengan mereka yang berasal dari luar negeri, dan dapat disumbangkan untuk WordPress.

Saya mencoba mengamati aktivitas penggiat dan kontributor WordPress di Indonesia selama satu tahun terakhir, baik secara daring mau pun luring, baik sebagai peserta mau pun sebagai penyelenggara kegiatan atau administrator akun media sosial. Di bawah ini adalah beberapa temuan saya:

  • Penggiat WordPress di Indonesia kurang memahami konsep open source yang dianut WordPress dan General Public License (GPL) yang menjadi pembeda WordPress dengan platform lainnya.
  • Penggiat WordPress di Indonesia kurang terpapar dengan perkembangan WordPress di tingkat global yang umumnya tersedia dalam Bahasa Inggris.
  • Penggiat WordPress di Indonesia kurang berinteraksi dengan komunitas internasional yang umumnya terhubung di blog Make WordPress, serta platform komunikasi Twitter dan Slack WordPress.
  • Tidak adanya dokumentasi tentang kegiatan komunitas WordPress di Indonesia yang dibangun oleh kontributor terdahulu untuk dipelajari oleh kontributor baru.
  • Tidak adanya knowledge transfer dari kontributor terdahulu ke kontributor baru.
  • Hanya segelintir penggiat WordPress di Indonesia yang secara sukarela (tanpa pamrih) membagi waktu, tenaga, perhatian dan kemampuannya sebagai kontributor untuk proyek WordPress.org atau mengembangkan komunitas WordPress di Indonesia.
  • Hanya segelintir kontributor yang berkontribusi secara kolektif ke proyek WordPress.org dan untuk membangun komunitas WordPress di Indonesia, sebagian besar aktif secara individual.

Ketidakpahaman tentang open source dan GPL mungkin menjadi penyebab tidak terjadinya knowledge transfer di antara kontributor. Pemahaman tentang kedua hal di atas menjadi penting, karena:

  1. Open source mendorong semua informasi untuk dibuka secara transparan.
  2. Open source memberikan kesempatan untuk berkontribusi positif bagi jutaan pengguna WordPress di seluruh dunia.
  3. Siapa pun dapat memberikan kontribusinya dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas atau meningkatkan performa WordPress.
  4. Open source mengajak semua orang bekerja sebagai sebuah tim secara sukarela, dan bergotong royong tanpa pamrih.
  5. GPL memberikan kesempatan penggiat WordPress untuk berkreasi dan terus meningkatkan kualitas produk dan layanan WordPress yang mereka tawarkan.
  6. GPL memberikan kebebasan “freedom” untuk menggunakan, mempelajari, dan mengubah program, mendistribusikan kembali dan mendistribusikan versi yang sudah diubah.

Lalu, mengapa terhubung dengan komunitas WordPress global dan terpapar dengan perkembangan WordPress terkini menjadi penting? Menurut saya banyak kerugian yang tidak disadari oleh para penggiat WordPress di Indonesia, diantaranya:

  • Penggiat WordPress di Indonesia terlambat dalam mengaplikasikan terobosan atau fitur terkini. Hal ini dapat dilihat dari kualitas tampilan situs web dan tingkat kenyamanan pengguna situs web yang dibangun oleh developer WordPress Indonesia.
  • Dunia kehilangan kesempatan untuk merasakan dampak dari kontribusi penggiat WordPress dari Indonesia.
  • Pengguna WordPress global kehilangan kesempatan untuk mengenal bakat dan kemampuan penggiat WordPress dari Indonesia.
  • Penggiat WordPress dari Indonesia kalah bersaing dalam menjual produk dan jasanya.
  • Penggiat WordPress dari Indonesia kehilangan kesempatan belajar dari pengguna, developer atau desainer WordPress global.
  • Penggiat WordPress di Indonesia tidak terlibat dalam diskusi pengambilan keputusan untuk proyek WordPress.org yang melibatkan kontributor dan komunitas global.
  • Keberagaman penggiat dan kontributor WordPress di Indonesia masih rendah, padahal banyak orang yang punya kemampuan dan pengalaman yang bermanfaat bagi banyak orang.
  • Masih ada komunikasi dan interaksi kurang sehat di antara sesama pengguna WordPress baik secara daring mau pun luring.

Selain harapan agar penggiat WordPress di Indonesia dapat lebih terlibat dan aktif berkontribusi, saya juga ingin menyampaikan beberapa hal yang menurut saya perlu diketahui oleh para penggiat dan kontributor WordPress dari Indonesia, yaitu:

  1. Tidak ada paksaan untuk berkontribusi di proyek WordPress.org atau komunitas WordPress.
  2. Kontribusi dilakukan secara sukarela dan sadar penuh bahwa hasil kontribusi akan dapat bermanfaat bagi jutaan pengguna di seluruh Indonesia.
  3. Pastikan kembali motivasi kita untuk berkontribusi, dan tidak mengharapkan apa pun dari siapa pun.
  4. Komunitas WordPress sangat besar dan terdiri dari kontributor dari berbagai negara dengan berbagai latar belakang.
  5. Jika ada yang kurang dari WordPress dan dapat diperbaiki, maka ini adalah kesempatan Anda untuk berkontribusi.
  6. Komunitas WordPress global memiliki Kode Etik yang harus dihormati dan diaplikasikan dalam berinteraksi dan berkomunikasi, oleh semua yang terlibat di dalam proyek dan komunitas WordPress.
  7. Pastikan kita semua adalah representasi dari WordPress yang baik.
  8. Meetup Organizer atau penyelenggara kegiatan komunitas WordPress lainnya, harus memastikan lima petunjuk singkat penyelenggaraan kegiatan.
  9. Jadikan kegiatan dan komunikasi di dalam proyek dan komunitas WordPress baik daring mau pun luring terbuka, sehat, beretika dan saling menghormati bagi siapa pun.
  10. Proyek dan kegiatan serta komunikasi komunitas WordPress tidak memperkenankan kontributor menjadikan siapa pun obyek diskriminasi atau gurauan dengan alasan apa pun.
  11. Proyek dan kegiatan serta komunikasi komunitas WordPress bersifat terbuka dan egalitarian, artinya:
    • tidak ada ketua dan struktur komunitas seperti pada umumnya, selain dari pembagian tanggung jawab dan peran yang berbeda,
    • tidak ada perlakuan dan fasilitas berbeda yang diberikan kepada kontributor terdahulu atau yang dianggap memiliki kemampuan dan pengetahuan lebih, dengan kata lain tidak ada yang dianggap eksklusif, senior (termasuk suhu dan master) dan tidak ada hirarki.
  12. Pelajari perbedaan antara WordPress.org dan WordPress.com, sehingga dapat memaksimalkan WordPress.
  13. Pelajari tentang Automattic dan perusahaan VIP WordPress lain untuk dapat membedakan produk-produk WordPress.

Saya selalu jelaskan ke siapa pun bahwa saya tidak bisa menulis kode, bukan developer dan bukan bloger. Akan tetapi, saya tetap bisa berkontribusi dan mengambil peran di dalam Komunitas WordPress. Alasan saya untuk berkontribusi dan menyisihkan waktu, energi dan pikiran saya untuk membangun komunitas WordPress di Indonesia adalah karena saya optimis dengan masa depan WordPress di Indonesia. Saya juga melihat potensi besar yang dapat bermanfaat bagi pengguna WordPress di seluruh Indonesia dan dunia.

Semangat gotong royong juga kental di dalam budaya Indonesia sejak dahulu. Semangat gotong royong adalah modal yang tidak ternilai untuk kita belajar dan maju bersama sebagai sebuah komunitas.

Jika Anda baru mengenal Komunitas WordPress Indonesia dan ingin memberikan kontribusi sesuai panduan komunitas global, hubungi kontributor yang sekarang sedang aktif. Jika Anda telah berkontribusi sejak lama secara individual di luar panduan komunitas global, maka kami mengundang Anda untuk bergabung. Dengan berkontribusi secara kolektif, kita bisa memaksimalkan manfaat yang dapat dirasakan oleh pengguna WordPress di mana pun.

Cara paling mudah bagi Anda untuk memulai berkontribusi adalah:

“I make WordPress. Ask me how” – WordPress Community

Catatan: Tulisan ini adalah pengamatan dan pendapat pribadi. Tidak mewakili pendapat komunitas WordPress Indonesia.

Kontributor: Kharis Sulistiyono Bali dan Tegal, 22 Desember 2019

Sumber: https://devinmaeztri.blog/2019/12/03/cara-berkontribusi-ke-wordpress/#more-951

One comment

  1. […] Akan tetapi ketika saya mengamati lebih jauh interaksi komunitas di dunia maya dan memahami lebih jauh semangat komunitas di dunia, saya mulai melihat dan merasakan banyak hal yang kurang ‘pas’ dengan interaksi yang terjadi di dunia maya di Indonesia. Hasil observasi saya secara umum tentang komunitas WordPress di Indonesia tertuang pada artikel berikut. https://wp-id.org/halo-komunitas-wordpress-indonesia/ […]

Tinggalkan Balasan