Hasil Uji Kecepatan Tema WordPress

Ada alasan kenapa lapak jasa penerjemah Inggris Indonesia ini menggunakan tema versi gratis bernama GeneratePress.

Saat pencarian tema WordPress tercepat dan gratis, ada banyak nama WordPress themes yang muncul. Hampir semuanya mengklaim kalau tema WordPress mereka adalah yang paling cepat.

Terkadang, pemilihan tema WordPress bisa menjadi hal yang membingungkan. Pertanyaan para pengguna WordPress.org tentang tema yang bagus, selalu saja muncul.

Dahulu memang lebih suka dari sisi tampilan tema, seperti Divi ElegantThemes. Seiring waktu dan perkembangan teknologi, ternyata tema WordPress yang di dalamnya sudah dilengkapi dengan page builder tanpa plugin tambahan, mulai saya abaikan. Apalagi beberapa tahun belakangan ini muncul plugin Elementor.

Lihat: Hasil Kecepatan Versi Google Analytics, GeneratePress, dan Plugin WordPress Elementor

Terlebih lagi dengan versi 5 WordPress yang mulai dilengkapi dengan Gutenberg. Hampir mirip page builder.

Saya pun berpendapat, sebenarnya Gutenberg itu sudah lebih dari cukup untuk desain halaman. Tentu tanpa tambahan animasi.

Proses Pencarian Tema WordPress Tercepat dan Gratis

Tulisan ini sebenarnya pelengkap video yang baru saja dibuat di YouTube.

Tulisan ini merupakan lanjutan cerita Google PageSpeed Insight 100/100 2019.

Pada prinsipnya, tema yang dipilih untuk diuji coba, adalah tema yang gratis dan sangat mendukung plugin Elementor. Plugin Elementor dipakai supaya halaman depan lapak jualan jasa penerjemah Inggris Indonesia terlebih menarik.

Syarat Tema WordPress yang Diuji (Wajib)

  • Semua tema harus tersedia di wordpress.org/themes
  • Semua tema harus gratis
  • Harus ada versi berbayar/pro
  • Untuk menjamin keberlangsungan pengembangan tema ini.
  • Mendukung penuh plugin Elementor.
  • Jelas ini yang membedakan dengan tema jenis “page builder” atau sekelas Divi ElegantThemes, Avada, dsb.
  • Para pengembangnya mengklaim kalau tema mereka dioptimalkan untuk kecepatan.
  • Mendukung Gutenberg

Tema WordPress yang Diuji

  1. GeneratePress
  2. WPAstra
  3. OceanWP
  4. Schema Lite dari MyThemeShop
  5. Stargazer dari ThemeHybrid
  6. Underscores.me Starter Themes dari Automattic
  7. Twenty NineTeen WordPress
  8. WP Theme Skeleton dari Rendy

Sebenarnya, hanya tiga tema saja yang diuji. Khususnya ketika dulu tarjiem menentukan tema yang akan dipakai selanjutnya. Tiga tema tersebut adalah GeneratePress, WPAstra, dan OceanWP. Pada akhirnya memang tarjiem memilih GeneratePress.

Stargazer sendiri pernah sempat dipakai di sini. Sebelum zaman plugin Elementor. Underscores.me hampir dipakai. Sedangkan WP Theme Skeleton, sengaja disebutkan lalu diuji. Sebagai bentuk penghargaan dan dukungan. Theme WordPress buatan orang Indonesia.

Sebelum mempercayakan kepada GeneratePress, sempat juga tertarik dengan tema berbayar/premium yang bernama Thesis dari diythemes.com dan Genesis dari studiopress.com.

Spesifikasi Share Hosting yang Dipakai

Pengujian dilakukan di hos keroyokan atau share hosting paket 100MB SSD. Lokasi mesin ada di Indonesia. Lebih rincinya:

Server architectureLinux 3.10.0-962.3.2.lve1.5.26.1.el7.x86_64 x86_64
Web ServerApache/2
PHP Version7.3.8 (Supports 64bit values)
PHP SAPILitespeed
PHP max input variables1000
PHP time limit120
PHP memory limit256M
Database
ExtensionMysqli
Server version5.5.5-10.4.6-MariaDB

Tentu saja tidak menggunakan CDN atau Content Delivery Network.

Rencananya, mesin uji coba ini akan dipakai untuk tarjiem.

Plugin Optimasi/Kecepatan yang Dipakai

Hanya pakai 1 plugin cache gratis yaitu Swift Performance Lite. Pembahasannya sudah ada di WP Rocket VS SWIFT Perbandingan Plugin WordPress Berbayar vs Gratis.

Selain itu, kondisi WordPress yang dipakai:

  • WordPress kosongan/baru dipasang/diinstal di share hosting.
  • 1 plugin cache aktif (Swift Performance Lite: Version 2.1 by SWTE)
  • 2 plugin tidak aktif (Akismet Anti-Spam, Code Snippets)
  • Semua tema dan plugin versi terbaru saat diuji coba.
  • WordPress Terbaru saat uji coba versi 5.2.2
  • Sertifikat SSL Let’s Encrypt.

Demi menghemat waktu maka sampel halaman yang diuji adalah halaman beranda saja atau halaman homepage. Hanya satu halaman/page. Desain standar dengan satu gambar unggulan “feature image” yang sudah dioptimasi dan teks biasa.

Metode Uji Coba

  1. Tema diaktifkan untuk diuji coba.
  2. Cache dibersihkan.
  3. Cache halaman sampel diambil oleh plugin Swift dengan fungsi “cache page”.
  4. Lalu diuji coba dengan masing-masing alat ukur.

Alat Ukur Kecepatan

  1. Google PageSpeed Insight versi Mobile dan Desktop
  2. GTMetrix yang ping ke Kanada
  3. Tools.pingdom.com yang ping ke Washington DC
  4. Termasuk diukur langsung di komputer pakai penjelajah Google Chrome mode penyamaran/icognito memakai jaringan Indihome 10MBPS (LAN).

Situs webpagetest.org tidak dipakai, karena waktu proses mengukur kecepatannya terlalu lama menunggunya.

Tolak Ukur Kecepatan

  1. Time to Interactive: Google PageSpeed Insights (GPI) Mobile/Desktop
  2. Fully Load Time: GTMetrix
  3. Load Time: Pingdom
  4. Finish: Google Chrome versi Mobile

Semuanya dihitung dalam satuan milidetik.

Hasil Pengujian dalam Rangka Mencari Tema WordPress Paling Cepat dan Gratis

Google PageSpeed Insights disingkat menjadi GPI.

Tema
WordPress
GPI MobileGPI DesktopGTMetrixPingdomGoogle Chrome
GeneratePress1.3004002.4003.970470
WPAstra1.4003001.7001.510506
OceanWP2.1006002.6003.620899
Schema Lite2.1002001.7001.470715
Twenty NineTeen1.5004005.2001.920460
Stargazer1.9005002.0002.050916
Underscores8003001.7002.3201.260
WP Skeleton Theme2.0003002.6002.0201.440

Angka-angka di atas dalam satuan milidetik. Biar lebih mudah, hasil perhitungan kecepatan waktu memuat atau loding time dijumlahkan. Setelah itu dibagi lima.

Tema WordPress Paling Cepat dan Gratis Adalah

Diurut berdasarkan waktu rata-rata tercepat.

WPAstra1,083 detik
Schema Lite1,237 detik
Underscores1,276 detik
Stargazer1,473 detik
WP Skeleton Theme1,672 detik
GeneratePress1,708 detik
Twenty Nineteen1,896 detik
OceanWP1,964 detik

Tidak disangka kalau WPAstra merupakan themes WordPress yang tercepat dan gratis dalam pengujian ini. Saat dulu melakukan pengujian tema WordPress, memang tidak mencatat masing-masing waktu tema yang diuji. Seperti saat ini. Hanya kira-kira saja.

Memang agak bingung waktu memilih antara GeneratePres, WPAstra, atau OceanWP. GeneratePress dipilih karena pertimbangan tulisan yang berjudul “GeneratePress review – Best WordPress theme I’ve found in 10 years“. Berhubung yang menulisnya paham soal pemograman atau server, maka saya ikut-ikutan memilih GeneratePress.

Tulisan ini ditulis oleh Ridha Harwan disini.

One comment

Tinggalkan Balasan