Reportase WPSemarang Meetup #13

Meetup WordPress Semarang yang ke-13 mengambil tema “Ngobrol Santai Bahas Bisnis di dalam WordPress”. Kegiatan berlangsung pada hari Sabtu, 14 Desember 2019 dan bertempat di Jl. Bukit Unggul 1 No. 25, Bendan Ngisor, Kec. Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah. Peserta berasal dari kalangan mahasiswa, profesional dan pemilik bisnis yang tidak jauh dari dunia WordPress dari Semarang dan sekitarnya. Ada juga yang datang jauh-jauh dari kota Gresik. Inilah yang membuat edisi ke-13 kali menjadi lain dari biasanya. Kegiatan dibuka oleh Meetup Organizer dengan menyapa semua peserta yang hadir dan dilanjutkan dengan menceritakan bagaimana awal mula beliau memulai bisnis di WordPress. Selanjutnya seluruh peserta yang hadir dipersilakan untuk memperkenalkan diri agar saling mengenal dan mencairkan suasana.

Sesuai dengan tema yang diambil, kegiatan berlangsung sangat santai. Tidak ada presentasi dari speaker yang membahas materi khusus dan terstruktur. Semua peserta duduk melingkar di atas tikar. Semua saling berbagi (sharing) pengalaman dan belajar bersama.

Kegiatan dimulai oleh Pak Aan Rofik, sebagai pemateri. Kurang lebih sepuluh tahun yang lalu beliau mulai mengenal WordPress dan mempelajari lebih dalam. Proyek pertama datang dari seorang teman yang membutuhkan website untuk keperluan bisnisnya. Pada waktu itu beliau memasang harga di bawah Rp 500.000,- untuk jasa pembuatan website WordPress sederhana. Kemudian beliau memperluas jangkauan bisnisnya ke wilayah penyedia hosting dan pendaftaran domain. Diceritakan bisnis ini sangat menguntungkan dan potensi pasarnya masih terbuka luas. Beliau juga membuka “dapur” dalam menjalankan bisnis ini. Bagi yang ingin terjun dalam bisnis hosting, terlebih dahulu yang dipelajari adalah peran sebagai Web Host Manager (WHM).

Potensi bisnis lainnya di dalam WordPress dipaparkan oleh Mas Sinar Hadi Wijaya — seorang pebisnis dari Gresik — yang kali ini datang bersama 3 orang anggota timnya. Menurut beliau WordPress merupakan platform yang 100% gratis. Sementara itu hampir semua tipe situs web bisa dibuat menggunakan WordPress, baik situs web instansi pemerintahan, pendidikan, toko online, majemen SDM dan mau pun proyek besar. Sehingga pebisnis bisa memanfaatkan WordPress untuk keperluan proyek pembuatan website dengan mudah dan cepat. Keuntungan ekonomi bisa diambil dari jasa setting, pengembangan dan customer service. Ceruk bisnis lain yang masih bisa digarap adalah training/workshop WordPress untuk pendidikan dan instansi pemerintahan.

Mas Hadi dan timnya berkontribusi menjadi Media Partner WordCamp Asia 2020 yang akan dilaksanakan pada tanggal 21-23 Pebruari 2020 di Bangkok, Thailand. Beliau mengajak seluruh peserta untuk datang jika ada kesempatan. Karena ini merupakan WordCamp flagship yang pertama diadakan di Asia. Tentu akan banyak keuntungan yang diperoleh dengan hadir di acara yang ditunggu-tunggu oleh penggiat WordPress di seluruh dunia. Banyak ilmu-ilmu yang akan dipresentasikan oleh pembicara yang berpengalaman dari Asia dan belahan dunia lainnya. Apa yang diperoleh nantinya bisa menjadi investasi yang berharga yang mungkin akan sangat melebihi pengeluaran untuk transportasi dan akomodasi.

Mas Hadi juga menyoroti komunitas WordPress di beberapa kota di Indonesia. Tantangan yang umum dihadapai oleh komunitas adalah meningkatkan jumlah peserta yang hadir ke kegiatan Meetup WordPress. Meskipun jumlah yang mendaftar melalui situs web Meetup selalu penuh, yang hadir pada saat kegiatan berlangsung biasanya tidak kurang dari 50%. Menurutnya cara-cara untuk meningkatkan angka partisipan antara lain, yaitu:

  • Tidak membatasi jumlah maksimal pendaftaran,
  • Bagikan e-book di akhir kegiatan dan buat topik yang bervariasi,
  • Jangan sungkan untuk mengundang speaker dari luar kota,
  • Adakan dalam bentuk workshop gratis.

Jumlah Meetup WordPress di Indonesia masih kalah dengan India, tambahnya. Padahal potensi di Indonesia sangat besar. Jika jumlah meningkat, maka akan menjadi aset tersendiri bagi komunitas WordPress Indonesia, untuk dapat lebih dikenal oleh komunitas global. Hal ini juga berpotensi untuk membawa nilai ekonomi. Jika developer Indonesia dapat dikenal karena keterampilannya, profesionalismenya, perannya di komunitas, dan kemampuan komunikasi atau marketing lainnya, maka bukan tidak mungkin banyak proyek WordPress dari luar negeri akan masuk ke Indonesia.

Mas David Chandra Purnama yang juga berkesempatan hadir saat itu, memberikan respon terkait perbandingan jumlah Meetup WordPress di Indonesia dan India. Sebenarnya tujuan utama Meetup bukan untuk bersaing dengan negara lain. Prioritas utamanya adalah untuk bertemu dan sharing pengalaman antar pengguna, developer, pebisnis atau siapa pun yang berkecimpung di dunia WordPress. Perkembangan fitur terbaru seperti Gutenberg dan jika ada ide fitur yang ingin ditambahkan ke WordPress bisa dibicarakan bersama. Karena Meetup WordPress ini teridentifikasi oleh komunitas global, maka setiap ide fitur-fitur baru pasti akan didengar dan tidak menutup kemungkinan akan direalisasikan. Selain itu WordCamp bisa diadakan di sebuah kota jika sudah pernah diadakan Meetup WordPress minimal 10 kali di kota tersebut.

Pak Wawan, remote worker dari Semarang, yang aktif di komunitas WordPress Semarang sangat menginginkan agar Meetup WordPress di Semarang bisa lebih ramai. Agar kegiatan bisa lebih menarik minat, beliau sangat berharap topik-topik yang diangkat mencakup 3 hal yaitu: programming, design dan writing. Sejalan dengan apa yang diutarakan oleh Mas Hadi, beliau juga berkeinginan agar setidaknya ada workshop gratis kecil-kecilan di Meetup WordPress.

Di akhir acara, seperti biasanya, sesi foto bersama tidak boleh terlewatkan.

Sampai jumpa kembali di Meetup WordPress Semarang selanjutnya. 

Editor: Devin Maeztri
Bali dan Demak, 17 Desember 2019

4 Comments

Tinggalkan Balasan