Ngobrol Bareng WP ID #4 – Adrianti Rusli

Di edisi ke-4 kali ini kami mewawancarai Adrianti Rusli, seorang developer muda berbakat yang aktif di WordPress Meetup Bali dan Jakarta. Perempuan yang akrab dengan nama sapaan Adrin ini punya kiat-kiat khusus agar perempuan bisa tetap aktif di komunitas WordPress yang biasanya didominasi oleh laki-laki. Selain itu, Adrin juga berbagi petunjuk bagaimana menjadi speaker Meetup yang baik.

WP ID: Halo Mbak Adrianti, bagaimana kabarnya? Untuk mengawali obrolan ini, silakan memperkenalkan diri lebih dahulu dengan semua pembaca wp-id.org.

Adrianti Rusli: Halo Mas Kharis, kabar baik tentunya! Karena ada peribahasa yang menyebutkan “tak kenal maka tak sayang” ada baiknya saya berkenalan. Nama saya Adrianti Rusli. Agar lebih akrab, panggil saja Adrin. Agar saat Meetup tidak dipanggil “kakak” saya sebutin umur saja ya. Umur saya saat ini adalah 21 tahun. Bisa dibilang, saya adalah anak baru di Jakarta. Sebelumnya, saya tinggal di Bali. Sekarang, saya bekerja sebagai Front End Developer di IDS Skincare International, yang kantornya berada di Jalan Gatot Subroto.

WP ID: Sejak kapan menggunakan WordPress? Bagaimana awal mula mengenal WordPress? Serta, bagaimana awal mula berpartisipasi di komunitas WordPress?

Adrianti Rusli: Awalnya dikenalin sih, sebelum akhirnya pdkt dan jatuh cinta dengan WordPress, hahaha.

Semuanya berawal di tahun 2017, saat saya kuliah magang sebagai kewajiban untuk kelulusan semester 7. Saat itu saya magang di salah satu software house di daerah Denpasar Selatan, Bali. Walaupun proyek WordPress yang saya pegang saat itu hanya satu, di sinilah awalnya saya mengenal WordPress. Belum jatuh cinta sih. Malah bisa dibilang saya kurang begitu menikmati proyek tersebut. Kalau ditanya kenapa, ya jawabannya adalah karena saat itu saya belum terbiasa bekerja dengan CMS. Biasanya saya melihat kode-kode, sekarang saya harus menggunakan CMS.

Selesai magang, saya mendapat tawaran untuk lanjut bekerja di tempat yang sama dan tanpa berpikir panjang tawaran tersebut saya ambil. Setelah lima bulan ternyata lumayan berat untuk bekerja penuh waktu bersamaan dengan pengerjaan tugas akhir. Hal ini membuat saya memutuskan untuk mencari pekerjaan paruh waktu. Kemudian saya mendapatkan kesempatan bekerja untuk digital agency di Seminyak yang bernama Cabaretti. Inilah masa pdkt hingga jatuh cinta dengan WordPress tadi dimulai.

Dengan modal pengalaman menulis kode di perusahaan sebelumnya dan ilmu yang didapat dari kampus, saya pun dipercaya untuk menjadi WordPress Developer. Awalnya saya dibekali beberapa pelatihan untuk mendalami WordPress core, tema hingga pembuatan plugin. Kemudian perusahaan tersebut juga mengenalkan saya dengan komunitas. Ternyata sangat menyenangkan untuk bisa berkontribusi di komunitas. Mulai dari menjadi volunteer di WordPress Meetup Bali, hingga akhirnya terlibat sebagai salah satu organizer di WordPress Meetup Jakarta.

WP ID: Bulan lalu Mbak Adrin menjadi speaker di WP Jakarta Meetup yang ke-19. Topik yang dibawakan adalah tentang JavaScript dan WordPress. Bisa diceritakan hal apa saja yang perlu diketahui pembaca wp-id.org tentang topik yang diangkat?

Adrianti Rusli: Tujuan dari topik yang saya angkat saat WordPress Meetup Jakarta ke-19 adalah tentang best practices JavaScript di WordPress untuk teman-teman developer. Mulai dari bagaimana melakukan implementasi yang baik hingga tentang aspek keamanan.

Menerapkan best practices JavaScript di WordPress sangat penting. Karena kesalahan sedikit akan menjadi salah satu hambatan pada situs WordPress. Padahal kehadiran JavaScript dapat mempermudah pengelolaan situs WordPress. Saya mulai membahas dari sisi sintaksisnya, diikuti dengan penggunaan variabel, dan juga pentingnya untuk menggunakan lazy loading. Hal kedua yaitu aspek keamanan. Karena jika JavaScript disalahgunakan maka dapat menyebabkan situs WordPress menjadi vulnerable. Hal terakhir adalah tentang memanfaatkan berkas admin-ajax.php dengan baik dan benar. Seringkali orang mengeluhkan kehadiran berkas ini karena dianggap memperlambat situs WordPress. Padahal berkas admin-ajax.php adalah jembatan semua proses yang menggunakan AJAX dengan WordPress.

WP ID: Sebelum WordPress Jakarta Meetup yang ke-19, pernahkah menjadi speaker di kegiatan WordPress sebelumnya? Bisa diceritakan topik apa yang pernah dibawakan?

Adrianti Rusli: Kalau jadi speaker sebenarnya belum banyak jam terbangnya. Pertama kali menjadi speaker adalah saat WordPress Meetup Bali. Saya membahas tentang cara meningkatkan performa pada situs WordPress. Topik yang sama juga saya bawakan pada WordCamp Jakarta bulan Februari 2019 kemarin.

WP ID: Apakah Mbak Adrin punya saran yang dapat dibagikan tentang bagaimana cara menjadi speaker yang baik, khususnya untuk WordPress Meetup atau WordCamp?

Adrianti Rusli: Saya masih belajar dan bereksperimen dalam mencari gaya public peaking saya sendiri. Pertama, saya memanfaatkan 5 menit pertama sebelum materi dimulai, karena 5 menit ini yang menentukan apakah peserta akan memperhatikan materi yang kita bawakan sampai akhir atau tidak.

Kedua, saya berusaha agar peserta tidak bosan selama saya menyampaikan materi. Saya biasanya melakukan interaksi seperti mengajukan pertanyaan atau mengajak peserta untuk menjawab pertanyaan saya dengan jujur. Biasanya kesempatan jujur-jujuran ini berakhir lucu. Kalau tidak lucu juga tidak apa-apa, setidaknya saya sudah mencoba hahaha…

WP ID: Saya lihat di situs web Meetup.com, Mbak Adrin merupakan salah satu organizer. Sejak kapan aktif di komunitas WordPress dan apa yang menjadi motivasi Mbak Adrin?

Adrianti Rusli: Saya masih baru menjadi organizer di Meetup.com. Jika teman-teman perhatikan cerita saya di atas, aktivitas saya di komunitas baru dimulai pada tahun 2018, saat saya masih tinggal di Denpasar, Bali.

Lalu saya diajak menjadi organizer untuk Meetup di Jakarta beberapa bulan sebelum WordPress Meetup Jakarta #19. Mas Ivan Kristianto mengajak saya untuk berkontribusi di WordPress Meetup Jakarta. Tentu dengan senang hati saya bersedia untuk berkontribusi semampu saya untuk komunitas WordPress di Jakarta.

Motivasi saya untuk aktif di komunitas adalah karena saya senang bertemu orang banyak, dan bertukar pikiran serta ilmu. Saya juga tidak ingin datang ke Meetup hanya untuk mendapatkan ilmu dari orang lain kemudian pulang. Rasanya kurang adil. Karena saya menganggap kurang adil, maka saya ingin berkontribusi kembali untuk komunitas. Walau pun hanya membantu sedikit dalam persiapan Meetup. Lebih baik kalau bisa menjadi speaker. Sekecil apa pun kontribusinya menurut saya akan sangat berarti untuk komunitas. Karena yang paling penting adalah bagaimana agar saya dapat berkontribusi kembali.

WP ID: Bagaimana proses persiapan WordPress Meetup? Apa saja yang perlu dipersiapkan? Apa saja tahapannya? 

Adrianti Rusli: Sebenarnya saya belum punya pengalaman mempersiapkan Meetup sejak awal karena, sekali lagi, saya masih baru. Kalau dari pengalaman sebelumnya dan dari apa yang saya amati, Meetup biasanya dilaksanakan sebulan sekali, dan yang harus disiapkan di awal adalah pemateri. Lalu kita tentukan target pesertanya, apakah content writers, bloger, developers atau umum. Setelah itu penentuan tanggal dan waktu yang tepat agar tidak bertabrakan dengan Meetup komunitas lain. Kemudian kita menyiapkan tempat dan memastikan berapa kapasitas maksimum tempat yang tersedia. Setelah semua tahap tersebut selesai baru kita buat pengumuman dan menyebarkan pengumuman di Meetup.com agar peserta dapat melakukan RSVP. Tidak berhenti sampai disitu. Setelah RSVP dibuka, kita juga tetap harus menjadi administrator untuk menjawab pertanyaan peserta dan mengelola pendaftaran jika diperlukan.

Sampailah pada hari pelaksanaan. Kita mempersiapkan mulai dari tempat duduk peserta, melakukan tes pada proyektor, dan menerima peserta saat registrasi. Setelah itu, Meetup dimulai dan para speakers menyampaikan materi. Setelah sesi tanya jawab selesai, dan penutupan, Meetup diakhiri dengan foto bersama.

WP ID: Sejauh yang saya lihat, di Indonesia, keterlibatan aktif perempuan seperti Mbak Adrin bisa dikatakan sangat sedikit pada kegiatan “berbau” IT, seperti WordPress Meetup dan WordCamp karena umumnya didominasi oleh laki-laki. Selama ini adakah kendala yang dihadapi? Bisa diceritakan kendala tersebut? Apakah ada niat untuk mengajak teman-teman perempuan lain? Apakah saran Mbak Adrin untuk teman-teman perempuan agar lebih berani aktif di komunitas?

Adrianti Rusli: Kendala yang saya hadapi adalah untuk memulai. Karena kebanyakan kegiatan di sektor IT didominasi oleh laki-laki, kecuali komunitas yang mengadakan kegiatan adalah komunitas yang khusus untuk developer perempuan. Kenapa menjadi kendala untuk memulai? Karena kembali ke sifat perempuan pada umumnya yang lebih senang jika menghadiri kegiatan dengan orang yang dikenal. Waktu di Bali saya biasanya mengajak teman sesama developer perempuan. Tetapi sejak di Jakarta, karena di kantor juga semuanya laki-laki, saya sudah lebih berani datang sendiri.

Menurut saya ada dua cara agar perempuan lebih berani aktif di komunitas. Cara pertama adalah keinginan untuk aktif harus datang dari diri kita sendiri. Menurut saya mulai dulu saja untuk memberanikan diri datang dengan niat untuk menambah ilmu dan memperluas jejaring. Tidak usah memikirkan apakah pesertanya didominasi oleh laki-laki atau banyak peserta perempuan. Niat untuk datang harus berasal dari diri sendiri. Cara kedua adalah datang dari teman-teman komunitas yang laki-laki. Saya mengajak teman-teman semua menciptakan kondisi di mana semua peserta — khususnya perempuan yang datang di kegiatan komunitas — merasa nyaman. Karena rasa nyaman semua peserta — khususnya untuk perempuan — akan menumbuhkan keinginan untuk kembali hadir dan berkontribusi di kegiatan selanjutnya.

Tidak lupa juga saya ingin memberi tahu, kalau saat ini sudah ada Perempuan WordPress (PerempuanWP) yang bertujuan untuk memperkuat pengguna WordPress perempuan. Karena perempuan tidak hanya mampu tampil di tengah perempuan lain, tetapi juga mampu untuk berbagi dan terlibat di dalam kegiatan WordPress bersama semua penggiat WordPress. PerempuanWP juga dibuat untuk menjadi wadah bagi teman-teman untuk berdiskusi, berbagi informasi dan mendukung upaya kita semua mendorong keterlibatan, peran aktif dan kontribusi perempuan untuk komunitas WordPress Indonesia. Tidak hanya itu saja, PerempuanWP juga memiliki Kuliah Telegram yang diadakan rutin di setiap dua minggu sekali di hari Minggu. Jadi tunggu apa lagi, ayo langsung bergabung dengan PerempuanWP melalui tautan di bawah ini.

WP ID: Sebagai penutup, seperti obrolan yang sudah-sudah, kami meminta foto workspace para narasumber. Boleh kami minta fotonya ya Mbak.

Adrianti Rusli: Ini foto meja kerja saya di kantor, sederhana dan maaf, sedikit berantakan karena saya ingin memperlihatkan kondisi riil saat saya mengambil foto. Kemiringan laptop pun tidak saya geser hahaha…

Editor: Devin Maeztri
Jakarta, Bali dan Demak, 17 Desember 2019

Tinggalkan Balasan